Teman Setia

Sebesar apapun kasih suami terhadap istri atau istri terhadap suami, tak seorangpun mau menemani kekasihnya di dalam kubur. Bahkan dia akan menimbuni kekasihnya itu dengan tanah lalu diinjak-injak biar tanahnya menjadi keras supaya kekasihnya tetap di dalam kubur selama-lamanya. 

Meski semua kekasih bersikap begitu terhadap kekasihnya masing-masing, namun ternyata ada kekasih yang benar-benar kekasih. Kekasih sejati. Dia tak hanya mau menemani kekasihnya selagi hidup tapi juga menemaninya ketika kekasihnya berada di dalam kubur sekalipun. Lebih dari itu, dia terus menemaninya sampai kekasihnya kembali dibangkitkan oleh Tuhan-nya di akhirat. 

Rasullullah SAW bersabda, "Rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Quran, maka di atas rumah itu ada tanda dari cahaya sebagai petunjuk bagi penduduk langit, seperti bintang bercahaya menjadi petunjuk di tengah lautan atau di tengah gurun. 

Jika orang yang selalu mempelajari Al-Qur'an meninggal dunia, maka Al-Qur'an datang kepadanya dalam bentuk yang bagus dan berdiri di sisi kepalanya hingga dia selesai dikafani. Al-Qur'an kemudian masuk ke dadanya, di bawah kain kafan. Setelah dikuburkan, ditimbun dengan tanah dan istri serta keluarganya meninggalkannya, Malaikat Munkar dan Nakir segera mendatanginya dan mendudukkan di kubur. Al-Qur'an kemudian mendatangi Munkar dan Nakir. 

Kedua malaikat itu berkata, "Minggirlah, kami akan menanyainya!" Al-Qur'an menjawab, "Tidak. Demi Tuhan yang mempunyai Ka'bah, dia adalah sahabat dan kekasihku, dan aku tidak akan mengecewakannya dalam keadaan apapun. Jika kalian diperintahkan sesuatu, lakukanlah apa yang diperintahkan, dan biarkan aku di tempat ini, karena aku tidak akan meninggalkannya sampai aku memasukkannya ke syurga."

Al-Qur'an memandang kepada orang itu dan berkata, "Aku adalah Al-Qur'an, kekasihmu tersayang, dan siapa yang kusayangi, maka Allah pun menyayanginya. Setelah pertanyaan Munkar dan Nakir selesai, tidak ada kesusahan dan kesedihan bagimu." 


No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan cerdas dan bijak, lebih baik diam daripada anda komentar yang tidak bermutu