Tentang Dosa

Dosa itu ada yang digolongkan sebagai "dosa besar" dan ada yang digolongkan sebagai "dosa kecil" adalah berdasarkan penjelasan dan ketetapan dari Allah SWT sendiri, sebagaimana firman-Nya di dalam kitab suci Al-Qur'an : "Jika kamu menjauhi dirimu dari dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil), dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga)".  Quran Explorer - [Sura : 4, Verse : 31 - 31] 

Penjelasan yang serupa diterangkan kembali oleh Allah di dalam Quran Explorer - [Sura : 53, Verse : 32 - 32] "Orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas Ampunannya. Dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu, maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa".

Adapun tentang apa-apa saja yang tergolong sebagai dosa besar ada pula yang langsung dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran, dan ada yang dijelaskan oleh Rasulullah, sebagai pelengkap dari apa yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-Quran. Misalnya di dalam surat An-Nisaa' ayat 29 dan ayat 30 Allah SWT menerangkan bahwa memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, serta membunuh diri adalah perbuatan dosa besar, sebagaimana firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu". Quran Explorer - [Sura : 4, Verse : 29 - 29] "Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah". Quran Explorer - [Sura : 4, Verse : 30 - 30]

Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar". Quran Explorer - [Sura : 31, Verse : 13 - 13] Berdasarkan Al-Quran, maupun hadis Rasulullah yang jelas-jelas menyebutkan tentang mana-mana saja yang tergolong dosa besar, beserta dengan kejelasan ancaman bagi para pelakunya, maka para ulama menerangkan bahwa yang dinamakan dosa besar itu adalah setiap perbuatan yang bila dikerjakan akan diancam dengan suatu hukuman yang tertentu, atau bila diancam dengan suatu hukuman yang menyakitkan / pedih di akhirat nanti. Seperti suatu perbuatan yang diancam oleh Allah atau oleh Rasul-Nya, yang akan menyebabkan dia masuk ke dalam neraka, atau yang dilaknat oleh Allah, maka perbuatan tersebut adalah dosa besar adanya.

Bila pemahaman ulama yang demikian yang dijadikan pegangan, maka, tampaklah bahwa dosa besar itu bukan hanya tujuh jumlahnya, karena perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya itu baik di dalam Al-Qur'an, maupun di dalam hadis lebih dari tujuh banyaknya. Pengetahuan umum kaum muslimin tentang tujuh dosa besar itu ialah berasal dari hadis Rasulullah s.a.w : "Jauhilah tujuh dosa besar. Para sahabat bertanya: "Apakah itu wahai Rasulullah ?" Beliau menjawab: "Mempersekutukan Allah, membunuh diri, sihir, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran dan menuduh zina atas wanita-wanita mukminat yang memelihara diri, tetapi melakukan beberapa hal yang lalai". (HR. Bukkhari dan Muslim).

Para ulama ahli tafsir dan ahli hadis menjelaskan bahwa penyebutan Rasulullah atas adanya tujuh dosa besar tersebut, bukanlah membatasi tujuh dosa besar yang disebutkan beliau tersebut sebagai hanya itulah dosa-dosa besar itu. Melainkan, penyebutan tujuh dosa besar dari hadis Rasulullah s.a.w tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa dosa-dosa besar itu adalah banyak adanya. Bilangan tujuh dalam hadis tersebut sekedar untuk menunjukkan banyaknya. Bukan sebagai pembatasan bahwa hanya tujuh itu saja dosa besar.

Kemudian, yang seharusnya menjadi perhatian yang serius dari setiap orang Islam adalah bahwa hadis-hadis Rasulullah tentang tujuh dosa besar, selalu meletakkan dosa besar yang pertama adalah mempersekutukan Allah atau yang lazimnya kita sebut sebagai perbuatan syirik. Apa misalnya ? Misalnya yang pergi berziarah ke makam-makam keramat, yang biasanya adalah makam para wali, atau pada makam yang disangka almarhum sudah mencapai derajad wali, kemudian meminta-minta kepada almarhum tersebut. Padahal agama Islam mengajarkan bahwa setiap orang yang sudah meninggal dunia, adalah sudah tidak mempunyai kemampuan dan daya upaya lagi. Jangankan untuk menolong orang lain, atau untuk mengabulkan permohonan orang yang masih hidup. Untuk menolong dirinya sendiripun ia sudah tidak mempunyai tenaga dan daya upaya sedikitpun.

Bahkan yang sebenarnya dalam urusan ini, agama Islam mengajarkan hendaklah orang yang masih hidup mendoakan agar orang yang sudah meninggal dunia itu, siapapun orangnya, baik para orangtua kita sendiri, maupun para wali itu, untuk mendapatkan pertolongan dan ampunan Allah. Karena sesungguhnya yang bisa memberikan ampunan dan pertolongan hanyalah Allah saja.  

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan cerdas dan bijak, lebih baik diam daripada anda komentar yang tidak bermutu