Showing posts with label rasullullah. Show all posts
Showing posts with label rasullullah. Show all posts

Tentang Dosa

Dosa itu ada yang digolongkan sebagai "dosa besar" dan ada yang digolongkan sebagai "dosa kecil" adalah berdasarkan penjelasan dan ketetapan dari Allah SWT sendiri, sebagaimana firman-Nya di dalam kitab suci Al-Qur'an : "Jika kamu menjauhi dirimu dari dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil), dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga)".  Quran Explorer - [Sura : 4, Verse : 31 - 31] 

Pesiar Keliling Bumi dan Langit

Quran Explorer - [Sura : 17, Verse : 1 - 1]

Muhammad bin Abdullah adalah salah satu dari sekian banyak lelaki dari suku Quraisy dan banyak manusia di dunia. Masih banyak lagi lelaki dan manusia lainnya yang lebih kuat, lebih pintar dan lebih kaya dari Muhammad itu sendiri. Bahkan ada sebagian dari mereka itu yang menjadi raja diraja yang tidak didapat Muhammad, anak dari seorang ayahanda bernama Abdullah dan seorang ibunda bernama Aminah. 

Rasulullah & Pengemis Yahudi Buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, seorang pengemis yahudi buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku! jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang beliau wafat. 

Setelah Rasul wafat maka tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a. Beliau bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah yang belum aku kerjakan ?" Aisyah r.a menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah ahli sunnah, hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah itu?", tanya Abubakar r.a. "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.a.

Keesokan harinya Abu bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a. mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?" Abubakar menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri". 


Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad SAW". Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, "benarkah? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya dan ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, Pengemis yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.  

Jaga Hati Tetap Bersih

Masjid Nabawi penuh sesak. Kaum muslimin selalu memadati tiap kali panggilan shalat. Wanita-wanita beriman juga tak mau kalah ikutan berjamaah di belakang shaf laki-laki. Sehabis shalat, semua jemaah laki-laki dan wanita keluar masjid, mereka seakan-akan saling mendahului satu dengan lainnya. Laki-laki dan wanita membaur di dalamnya. Tak jarang saling bersenggolan. 

Kejadian itu mendapat perhatian dari Nabi Muhammad SAW. "Belakangan saja kalian," ujar Nabi kepada kaum wanita muslimah. "Tetaplah kalian berada di tepian jalan," ujar Nabi lagi. Apa yang disampaikan Nabi seketika menyebar ke seluruh kaum muslimin. Hari-hari selanjutnya keluarnya kaum muslimin dari masjid menjadi lebih tertib. Wanita membiarkan lelaki mendahului keluar dari masjid, barulah kemudian wanita mengikutinya. Mereka tidak lagi saling berebutan. 

Nabi tidak hanya melarang wanita muslimah bercampur ketika keluar dari masjid. Beliau juga menasehati kaum laki-laki beriman supaya menjaga hati terutama dari dorongan syahwat bawah perut. "Takutlah kalian memasuki tempat-tempat wanita," seru Nabi kepada kaum lelaki. 

Seorang lelaki menanggapi, "Wahai Rasullullah, apakah engkau ada melihat bahayanya seorang lelaki mendekati tempat-tempat wanita yang termasuk keluarganya seperti ipar, keponakan, saudara sepupu ?" 

"Bahayanya itu adalah kematian !" kata Nabi yang berarti benar-benar berbahaya karena dapat menjurus pada perzinahan. Nasehat Nabi kepada lelaki itu menunjukkan tidak ada kompromi dalam soal keharaman. Nabi bermaksud menutup semua jalan-jalan menuju perzinahan. Bisa jadi awalnya biasa-biasa saja. Bilamana terus berlanjut maka syetan yang terkutuk itu akan memasukkan bisikan yang lebih dahsyat dan akhirnya bisa berujung pada suatu perzinahan. 

Keistimewaan Hari Jumat

Ahmad bin Hanbal dan Al-Hakim mengemukakan sebuah hadits diperoleh dari Aus bin Aus Ath-Thaqafi ra yang menyebutkan bahwa dia mendengar sendiri Rasullullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang membersihkan badan dan mandi pada hari Jum'at, setelah itu dia siap segera berangkat menghadiri shalat Jum'at, berjalan kaki, tidak berkendaraan, lalu mendekati imam (duduk di shaf terdepan) dan tidak membuat sia-sia serta mendengarkan khutbah baik-baik, maka setiap langkah yang ditempuh dalam perjalanan ke Masjid dia memperoleh ganjaran pahala satu tahun puasa dan sembahyang shalat Jum'atnya."

Hari Jum'at adalah hari dimana Rasullullah SAW melarang bercukur rambut sebelum shalat Jum'at. Hal itu dinyatakan mengikut satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, diperoleh dari Amr bin Syu'aib yang menerima dari ayahnya sendiri (Syu'aib). Dikatakan oleh Syu'aib bahwa dia menyaksikan sendiri Rasullullah SAW melarang bercukur rambut pada hari Jum'at sebelum shalat Jum'at. 

Hari Jum'at adalah hari dimana terlepas dari siksa kubur. Abu Ya'la mengemukakan sebuah hadits diperoleh dari Anas ra yang menyebut bahwa Rasullullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang meninggal dunia pada hari Jum'at, dia terhindar dari siksa kubur." 

Hari Jum'at adalah hari dimana sedekah berlipat ganda. Ibnu Abi Syaibah di dalam "Al-Mushannaf" mengetengahkan sebuah hadits yang diperoleh dari Ka'ab yang menyebutkan bahwa Rasullullah SAW bersabda : "Pahala sedekah berlipat ganda pada hari Jum'at."

Hari Jum'at adalah hari dimana pahala kebajikan dan dosa kejahatan berlipat ganda. Ibnu Syaibah mengemukakan hadits yang diperoleh dari Ka'ab yang menyebutkan bahwa hasanah dan sayyiah yang diperbuat pada hari Jum'at pahala dan dosa masing-masing berlipat ganda.  

Hari Jum'at adalah hari penghapusan dosa. Ibnu Majah mengemukakan sebuah hadits diperoleh dari Abu Hurairah ra, yang menyebut bahwa Rasullullah SAW bersabda : "Dari hari Jum'at hingga Jum'at berikutnya adalah masa penghapusan dosa, manakala dia tidak berbuat dosa besar (kaba'ir)."

Mengikuti satu hadits lainnya lagi, yaitu yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, diperoleh dari Sulaiman menyebutkan bahwa Rasullullah SAW pernah bertanya kepadanya : "Tahukah engkau apakah hari Jum'at itu ?" Dia menjawab, "Allah SWT dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Baginda setelah itu menjelaskan, "Hari itu adalah hari dimana Allah SWT mengumpulkan kedua orangtua kamu." 

Hari Jumat adalah hari dimana Rasullullah SAW menganjurkan umatnya supaya banyak-banyak bershalawat kepada Baginda : "Hendaklah kamu banyak-banyak bershalawat kepadaku pada hari Jum'at karena hari itu adalah hari yang disaksikan (Masyud) oleh Malaikat."

Hari Jum'at adalah hari penciptaan Adam as. Muslim mengemukakan sebuah hadits yang diperoleh dari Abu Hurairah ra, yang menyebutkan bahwa Rasullullah SAW bersabda : "Hari terbaik dimana matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam Syurga dan pada hari itu pula dia dikeluarkan dari Syurga.

Hari Jum'at adalah hari berlimpahnya maghfirah. Anas ra mengemukakan sebuah hadits yang menyebutkan bahwa Rasullullah SAW bersabda : "Sesungguhnya bahwa Allah SWT tidak membiarkan seorang muslim pun yang tidak diampuni dosanya." 

Dan tentunya masih banyak lagi keistimewaan dan keberkahan dari hari Jum'at yang tidak bisa disebutkan disini selain itu hari Jum'at juga adalah hari rayanya umat muslim seperti layaknya hari raya idul fitri dan idul adha yang kita rayakan dengan penuh suka cita maka tidak ada salahnya kalau kita menyambut hari Jum'at juga dengan perasaan suka cita dengan menyegerakan ibadah shalat Jum'at di Masjid. 

Kisah Bonaparte

Napoleon Bonaparte dari Perancis. Dikenal dan terkenal dalam sejarah dunia. Turut mengubah wajah dunia pada zamannya. Bahkan kebijakannya pernah juga mempengaruhi pemerintahan di Indonesia semasa penjajahan Belanda dahulu.

Bonaparte bukan sembarang jenderal. Dia punya perhatian terhadap agama-agama di dunia dari Yahudi, Nasrani dan Islam. Penjelajahannya ke negri-negri Arab semakin memperkenalkannya kepada ajaran Islam. Berusaha memahami apa itu sebenarnya Islam. 

"Musa telah diutus kepada bangsanya untuk mengajak ke jalan Allah. Isa Almasih diutus ke dunia Romawi dan Muhammad diutus ke benua lama," katanya mengungkapkan tiga manusia besar dalam sejarah-sejarah agama di dunia. Tidak seorangpun dapat memungkirinya. Sebab ketiga orang besar itu telah mengilhami tiga agama besar di dunia yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam.

Menurut Bonaparte, jazirah Arabia sesudah Isa Almasih menjadi penyembah berhala selama 6 abad sampai pada waktu datangnya Muhammad dengan seruannya supaya menyembah kepada Allah Swt. Apa yang diumumkan Muhammad itu telah meninggalkan kesan mendalam bagi Bonaparte. Hasil pengamatannya terhadap Muhammad dan Al-Quran selama ini menyimpulkan ada sesuatu yang lebih dari Al-Quran. 

"Saya berharap dalam waktu yang tidak lama lagi, saya dapat mempersatukan semua kaum cerdik, pandai dan terpelajar dari semua negara dan membentuk pemerintahan yang seragam berdasarkan prinsip-prinsip Al-Quran, karena hanya Al-Quran saja yang menunjukkan manusia ke jalan keselamatan," kata Bonaparte tanpa ragu-ragu. Begitu pengalaman Bonaparte dikutip dari buku "Bonaparte et I'Islam", Cherfils, Paris.  

Berani Karena Benar

Keberanian Rasullullah SAW jangan ditanya. Bilamana peperangan sedang dahsyat-dahsyatnya, semua sahabat langsung mendekati dan mengelilingi Rasullullah. Bukan karena mereka ingin melindungi beliau melainkan justru mereka sendiri yang menginginkan perlindungan beliau. Sebab saat itu beliau manusia yang paling tenang, paling berani dan paling tidak pernah takut terhadap apapun yang terjadi. 

Keberanian itu pula yang beliau ajarkan kepada umatnya dimanapun berada. Umar bin Khatab juga menghargai keberanian rakyatnya. Melakukan pembinaan keberanian terhadap anak-anak muslim.


Suatu hari di suatu lorong, sekumpulan anak-anak sedang bermain. Sebagian berlarian. Sebagian lagi bergulingan. Menunjukkan kegembiraan anak-anak yang belum mengenal kesusahan hidup. Hari-harinya adalah bermain dan bermain tanpa henti.


Dari kejauhan anak-anak melihat Khalifah Umar bin Khatab berjalan cepat. Tampangnya gagah dan gerak-geriknya menakutkan. Sudah terkenal kemana-mana kalau khalifah ini galak. Tak pernah kenal kompromi untuk menegakkan kebenaran.


Seketika anak-anak berlarian. Bubar dari bermain-main di jalan. Mereka bersembunyi di tempat yang tidak mungkin kelihatan khalifah. Jalan yang tadinya ramai gelak canda anak-anak berubah menjadi sepi dan sunyi. Hanya tinggal seorang anak di sana berdiri dan masih juga bermain sendiri. Tidak terpengaruh kawan-kawannya yang telah berlarian entah kemana. Mereka takut kepergok Umar bin Khatab. Lari dahulu sebelum kena bentak. 


Abdullah bin Zubair, nama anak itu, tak juga beranjak dari tempatnya meski Umar sudah di dekatnya. "Mengapa kamu tidak lari sebagaimana anak-anak yang lainnya ?" kata Umar.


"Aku bukan orang yang melakukan kejahatan yang membuat aku lari dari Anda. Lagi pula jalan ini tidak sempit, jadi masih cukup luas untuk Anda berjalan," jawabnya tangkas. Umar memuji Allah. Masih ada calon pemimpin umat masa depan yang berani.     

Belajar Bahasa Asing

Zaid bin Tsabit seringkali menyaksikan kedatangan orang-orang asing (selain bangsa Arab) buat mengunjungi Rasullullah SAW. Mereka berdialog, berdebat dan bertukar pikiran tentang Islam. Tak jarang, sebagian orang asing menguji Rasul untuk mengetahui tingkat intelektualitas beliau. 

Sebagian sahabat ada yang memahami bahasa asing karena terbiasa berdagang dengan mereka semasa zaman Jahiliyah. Namun sebagian lagi sahabat tidak memahami bahasa asing. Rosul sendiri hanya memahami bahasa Arab. Tiap kali berdialog dengan orang asing, maka Rosul ditemani sahabat-sahabatnya yang mahir berbahasa asing sebagai penerjemah (juru bicara). Salah satunya, Zaid bin Tsabit. 

Suatu hari Rosul mendapatkan surat bertuliskan bahasa asing, yaitu, bahasa Suryani. Beliau ingin mengetahui isi surat karenanya bertanya kepada Zaid, "Apakah engkau telah mempelajari bahasa Suryani dengan baik ?" 
"Tidak," jawab Zaid.
"Sesungguhnya telah datang kepadaku beberapa surat yang bertuliskan bahasa Suryani. Belajarlah  bahasa tersebut," 

Perintah Rosul langsung dikerjakan Zaid. Sejak itu dia tekun mempelajari bahasa Suryani. Kini bertambah satu lagi bahasa asing yang telah dikuasainya setelah bahasa Yahudi, Persia, Romawi dan lain-lain. Kemampuan utama bagi para juru bicara Rosul dalam mengembangkan dakwah ke seluruh bangsa-bangsa di dunia. 


Maha Suci Allah. Kemampuan Zaid mempelajari bahasa asing relatif singkat. Hanya dalam tempo 16 hari saja, Zaid mampu membaca dan menerjemahkan bahasa Suryani dan mampu berbicara dengan lancar layaknya suku bangsa Suryani sendiri. Bandingkan dengan kaum muslimin sekarang yang belajar bahasa asing selama 16 tahun dari SD sampai perguruan tinggi. 


Kebiasaan sahabat-sahabat Rasullullah membaca, memahami dan mengamalkan Al-Quran setiap harinya menjadi penerang untuk mempelajari bahasa asing dengan cepat. Al-Quran memancarkan cahaya pada otak sehingga memudahkan manusia untuk mempelajari bidang ilmu apa saja.    

Sakitnya Kematian

Di hadapan Rasullullah SAW ada bejana dari kulit yang di dalamnya terdapat air. Rasullullah kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam air lalu mengusapkan ke wajahnya seraya berkata, "Laa ilaaha illa Allah. Sesungguhnya dalam kematian itu terdapat banyak kesakitan." (HR Bukhari) 
Kita seringkali menyaksikan kematian manusia melalui televisi, film dan suratkabar maupun secara langsung dengan mata kepala sendiri. Bahkan bisa jadi manusia yang mati termasuk keluarga kita, kawan kita dan orang-orang yang kita sangat kenal lagi kita cintai. 

Kita juga mengetahui dan meyakini kalau suatu saat kita yang mati. Giliran kita yang menjadi mayat yang disaksikan kematiannya oleh banyak orang baik yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal. Mengalami nasib serupa mereka-mereka yang telah mati lebih dahulu. Dikafani, dishalatkan lalu dimasukkan ke dalam kuburan dan ditimbun dengan tanah sampai kita benar-benar terbenam tanah. 

Apa dan bagaimana kematian yang dirasakan oleh mereka yang sudah mengalaminya ? tidak ada seorangpun yang pernah mati dapat hidup kembali kemudian menceritakannya. Tidak ada seorangpun di antara kita yang dapat menceritakannya dengan benar. Yang jelas, tiap-tiap orang pasti mengalami kematian. 

Karena kematian adalah wajar, masuk akal dan sudah seharusnya kita berusaha memahami kematian dengan pemahaman yang benar. Pemahaman yang benar mengenai kematian memungkinkan kita mampu mengadakan persiapan menghadapi kematian dengan cara yang juga benar. Pemahaman yang salah atas kematian dan keengganan memahami kematian merupakan pilihan dari setiap manusia yang harus dibayar pada saat kematian itu terjadi padanya. 

Apa dan bagaimana kematian hanya Allah Maha Tahu. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak seorang pun manusia mengetahuinya termasuk Rasullullah SAW. "Sesungguhnya dalam kematian itu terdapat banyak kesakitan," kata Rasullullah SAW. Kita pun kini telah mengetahui apa dan bagaimana kematian. Jadi kematian adalah sangat menyakitkan. Kematian merupakan lumbung penderitaan. Kematian menjadi siksaan paling dahsyat. 


Rasullullah menjelaskan lebih lanjut, "Seringan-ringannya penderitaan mati itu bagaikan disabet pedang seratus kali." Pernah juga beliau mengatakan, "Siksaan malaikat maut itu lebih berat dibandingkan seribu sabetan pedang."

Dalam riwayat lainnya, Rasullullah menceritakan pengalaman Nabi Musa AS ketika bertemu Allah dan ia ditanya, "Hai Musa, bagaimana engkau merasakan mati ?" Musa menjawab, "Bagaikan besi yang bercabang-cabang, yang biasanya untuk membakar, dimasukkan ke dalam mulutku, semua cabangnya menusuk otot-ototku, lalu besi itu dicabut dari mulutku dengan sekali hentakan." Allah berkata kepadanya, "Padahal sudah Aku mudahkan kematianmu."

Rasullullah SAW mengatakan, "Bagi orang mukmin, mati berarti beristirahat dari beban dan siksaan dunia dan beralih untuk menikmati rahmat Allah. Di tempat lainnya, beliau mengatakan, bagi orang yang mati syahid pada jalan Allah maka kematian adalah kehidupan karena mereka langsung merasakan kenikmatan dan kebaikan dari Allah SWT. Mereka merasakan kenikmatan yang tiada tara, mereka ingin sekali dihidupkan dan kemudian dimatikan lagi dalam keadaan syahid secara terus-menerus. Hal ini menandai kenikmatan luar biasa bagi mereka yang mati syahid pada jalan Allah. Hidup adalah pembuktian iman dari detik ke detik sampai datang kematian.